Skip to main content

gak pake huruf BESAR dan diBESARkan


gini lho din... kalau ada kesalahan yang kelihatan dan dibela mati-matian itu karena terbiasa dengan kepura-puraan. yahhh... pura-pura nyaman dalam kesempitan, pura-pura bijak dalam pembenaran, pura-pura aman dalam tangisan. bahaya kan kalau kepura-puraan menjadi kebiasaan dan memaksa kita untuk nyaman.

akhirnya kitanya takut aja, kalau ini diterapkan dengan kawan dan handai taulan. faham kan?

gini lho din.... banyak perjuangan sebatas menyalahkan untuk pembelaan para junjungan. padahal udah jelas bahwa junjungan itu pernah membuat kesalahan yang udah dinyatakan dalam putusan pengadilan, tetap saja mereka bela dan tidak mau disalahkan. yaahh karena mereka kompak dalam satu komando, siap grak dan bubar jalan. apapun kesalahan tuan, kami siap membela mati-matian.

akhirnya kitanya takut aja, kalau ini membuat kawan dan handai taulan sesak nagas gelagapan. faham kan?

gini lho din... mereka tidak salah kok, mereka hanya dipaksa bodoh dalam kesempitan pikiran. yahh dipaksa bodoh karena terlanjur menjatuhkan pilihan. menjatuhkan pilihan pada boneka yang tidak mempunyai pengalaman. akhirnya mereka harus menjatuhkan figur boneka itu nantinya dalam kekacauan pikiran. saat itulah mereka baru memahami tentang penyesalan.

akhirnya kitanya takut aja, kalau fobia ini dipakai untuk menjatuhkan kawan dan hadai taulan. faham kan?

gini lho din... andai ada pemakluman, pasti bukan pemakluman karena kebodohan. kalau sudah jelas sebuah kebijakan pernah ditolak oleh lembaga peradilan, kena protes orang kebanyakan, dan dianggap tidak mensejahterakan (bahkan dianggap mencekik dalam kemiskinan), yaa sebaiknya tidak usah lagi dipakai itu kebijakan. jika dipaksakan dan disahkan juga berarti ada permainan. yang meng-iya-kan itu kan hanya cari aman. sama halnya cari amannya orang yang penuh kepura-puraan untuk tidak disalahkan. sementara mereka tau, itu adalah mengulangi kekonyolan yang sama dalam sebuah kekuasaan. walau mereka juga tau kalau para junjungan itu terdesak lalu mejadikan banyak dusta sebagai alasan. akhirnya mereka dan junjungan setiap hari bergumul dengan dusta dan kepalsuan. yahh... repot bukan kalau dusta dan kepalsuan harus lumrah menyusup dalam sendi kehidupan.

akhirnya kitanya takut aja, kalau mereka juga melumrahkan dusta dan kepalsuan kepada kawan dan handai taulan. faham kan?

gini lho din... salah ya salah aja dan tidak usah pake pembenaran. gak usah juga pakai banyak alasan. jika ingin membenarkan ya silahkan. namun jika membenarkan jangan menyalahkan perbedaan. karena perbedaan itu adalah jalan lain untuk melihat kebenaran. jangan sampai hanya kamu yang merasa benar dan harus dibenarkan. jika anda tetap memaksa, berarti kebenaran itu sudah anda perjual belikan, anda borong semua sehingga yang lain tidak kebagian.

akhirnya kitanya takut aja, kalau mereka menutup peluang kebenaran kawan dan handai taulan. faham kan?

gini lho din... jika kesalahan dipaksakan untuk dibenarkan, maka sebenarnya hidup kita sudah sepakat untuk merayakan kepura-puraan. sampai kita merasa nyaman dalam kepura-puraan dan mulai menceritakan sejarah kita kepada generasi selanjutnya dengan penuh kepalsuan dan kebohongan. itu lho din... yang kita takutkan. faham kan?

by Mbah Dinan yang mulai terpapar virus dusta dan kepalsuan dalam kepura-puraan. semoga segala salah Allah ampunkan, amina wal aman.
Mau beli alat musik tradisional Kalimantan?
hubungi: 0898 8566 886 - 0811 5686 886.
Mau Lihat alat musiknya? klik link berikut
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK atau LIHAT ALAT MUSIK MELAYU